1.Tujuan (kembali)
Merancang alat parkir otomatis menggunakan sensor LDR dan PIR, menggunakan gerbang logika, encoder-decdoder beserta flip-flop.
2.Alat dan Bahan (kembali)
- LDR Sensor
- IR Sensor
- PIR Sensor
- 74LS147 Encoder
- Seven Segment
- Resistor
- LM358 OP-AMP
- Sound Sensor
- LED (Green,Yellow,Red)
- Potensiometer
- 7473 JK Flip Flop
- 7447 Decoder
a. LDR sensor
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan salah satu komponen resistor yang nilai resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang mengenai sensor ini. LDR juga dapat digunakan sebagai sensor cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka akan semakin menurun nilai resistansinya. Sebaliknya jika semakin sedikit cahaya yang mengenai sensor (gelap), maka nilai hambatannya akan menjadi semakin besar sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat. Prinsip kerja LDR sangat sederhana tak jauh berbeda dengan variable resistor pada umumnya. LDR dipasang pada berbagai macam rangkaian elektronika dan dapat memutus dan menyambungkan aliran listrik berdasarkan cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenai LDR maka nilai resistansinya akan menurun, dan sebaliknya semakin sedikit cahaya yang mengenai LDR maka nilai hambatannya akan semakin membesar.
b.PIR Sensor
Passive infrared sensor (PIR sensor) adalah sebuah sensor elektronik yang mengukur cahaya inframerah (IR) memancar dari benda-benda di lapangan pandang. PIR diketahui bekerja secara pasif, artinya hanya menerima radiasi saja dan tidak memancarkan radiasi. PIR memberikan sinyal saat ada perubahan dari tingkat radiasi infra merah, karenanya PIR dipakai sebagai sensor gerakan
Adapun spesifikasi dari sensor PIR adalah sebagai berikut:
- Operating voltage range: DC 4.5-20V
- Quiescent Current: <50uA
- Level output: High 3.3 V /Low 0V
- Trigger: L can not be repeated trigger/H can be repeated trigger (Default repeated trigger)
- Delay time: 5-200S(adjustable) the range is (0.xx second to tens of second)
- Block time: 1S(default) Can be made a range(0.xx to tens of seconds
- Board Dimensions: 32mm*24mm
- Angle Sensor: <100 ° cone angle
- Operation Temp: -15℃-+70℃
- Lens size sensor: Diameter:23mm(Default)
c.74LS147 encoder
IC encoder 74147 merupakan encoder data desimal menjadi data BCD dengan input aktif LOW dan output 4 bit BCD aktif LOW. Encoder desimal ke BCD ini sering kita perlukan pada saat perancangan suatu perangkat digital dan kita mengalami kekurangan port atau jalut untuk input saklarnya.
Encoder adalah kebalikan dari decoder. Mereka digunakan untuk menghasilkan keluaran berkode dari satu masukan numerik aktif. IC encoder 74147 merupakan IC dalam keluarga TTL yang bekerja dengan tegangan sumber + 5 volt DC. Konfigurasi pin dan tabel kebenaran dari encoder TTL 10 line (desimal) ke BCD IC 74147 dapat dilihat pada gambar berikut.
Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya.
Resistor merupakan salah satu komponen yang paling sering ditemukan dalam Rangkaian Elektronika. Hampir setiap peralatan Elektronika menggunakannya. Pada dasarnya Resistor adalah komponen Elektronika Pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”.
f. LED
Light Emitting Diode atau yang sering disingkat LED merupakan sebuah komponen elektromagnetik yang dapat memancarkan cahaya monokromatik melalui tegangan maju. LED terbuat dari bahan semi konduktor yang merupakan keluarga dioda. LED dapat memancarkan berbagai warna, tergantung dari bahan semikonduktor yang digunakan.
Cara kerja dari LED hampir sama dengan keluarga dioda yang memiliki dua kutub, yaitu Kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias foward) dari Anoda ke Katoda. LED sendiri terdiri atas sebuah chip semikonduktor yang didopping, sehingga menciptakan junction antara kutub P dan kutub N. Proses dopping dalam semikonduktor adalah proses untuk menambahkan impurity / ketidakmampuan pada semikonduktr yang murni, sehingga dapat emnghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan.
g. Potensiometer
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :
- Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
- Element Resistif
- Terminal
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya.
Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
- Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.
- Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.
- Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.
h. 7474 JK Flip Flop
Search Results
Featured snippet from the web
Sebuah potensiometer keumdian dihubungkan ke OP-AMP LM358 untuk diukur besarnya tahanan masuk, jika nilai tahananan :
- 8% maka lampu hijau hidup, artinya masih aman
- 50% maka lampu kuning hidup, artinya sudah harus jaga jarak dengan tembok
- 72% keatas lampu merah hidup, artinya sangat beresiko terjadi senggolan antara mobil dan tembok.
Encoder 74LS147 jugfa mengirim sinyal ke JK Flip-Flop yang dihubungkan ke clock, yang berfungsi sebagai counter (berhitung dari 1-10) ketika dihubungkan ke decoder 7447 yang dihubungkan ke seen segment untuk membiarkan palang pintu berputar (motor).
5. Download Link (kembali)
No comments:
Post a Comment