DAFTAR ISI
8.Non-supervised Learning
Berbeda
dengan program biasa yang menghasilkan aksi berdasarkan instruksi, tujuan kecerdasan buatan adalah menciptakan program yang mampu mem-program (output program adalah
sebuah pro- gram).
Sama
halnya dengan program pada umumnya, agen kecerdasan bu- atan juga menjalankan suatu instruksi. Yang menjadikanya beda
dengan pro- gram biasa adalah kempuannya untuk belajar.
Agen cerdas
memiliki empat kategori
berdasarkan kombinasi dimensi
cara inferensi (reasoning ) dan tipe
kelakuan (behaviour ). Tabel ini menujukkan hubungan antara inferensi dan kelakuan (reasoning and behavior).
- Acting Humanly
.
Pada dimensi ini, agen mampu bertingkah dan berin- teraksi layaknya seperti manusia. Contoh terkenal untuk hal ini
adalah turing test. Terdapat kesalahan layaknya manusia
- Acting Rationally . Pada dimensi
ini, agen mampu
bertingkah dengan optimal.
- Thinking Humanly
. Pada dimensi ini, agen mampu berpikir seperti
manusia dalam segi kognitif
- Thinking Ratioanlly: Pada dimensi ini berfikir secara matematis tanpa ada input yang sifatnya manusiawi.
3.Memahami konsep "Belajar" dalam machine learning.
Pembelajaran adalah proses,
cara, perbuatan atau men- jadikan
orang atau makhluk hidup belajar. Akan tetapi, pada machine learn- ing, yang menjadi siswa bukanlah makhluk
hidup, tapi mesin. Secara op- erasional, belajar adalah perubahan
tingkah laku berdasarkan pengalaman (event /data) untuk menjadi lebih baik.
Pada konteks machine learning, bela- jar adalah menyesuaikan konfigurasi
parameter (tingkah laku) terhadap utility function
sesuai dengan data (lingkungan).
contoh : Algoritma pada Youtube
|
sumber: tasty edits |
Algoritma YouTube selalu
berganti, tapi ada setidaknya dua faktor utama yang selalu diperhatikan oleh
YouTube yakni engagement. YouTube akan menilai seberapa banyak
penonton yang memberikan komen, like, dan membagikan videomu. YouTube juga akan
melihat bagaimana engagement tersebut. Apakah positif atau negatif.
Faktor selanjutnya adalah, metadata. Selain engagement, YouTube juga perlu memastikan bahwa
metadata yang kamu cantumkan mulai dari judul, keywords, hingga deskripsi
sesuai dengan yang dicari oleh pengguna YouTube.
4. Statistical learning theorem
Untuk mencapai
tujuan mempermudah sortir data , kita menggunakan data (sampel), kemudian membuat
model untuk menggeneralisasi “aturan” atau “pola” data se- hingga kita dapat menggunakannya untuk mendapatkan informasi/membuat keputusan.
Tujuan machine learning
minimal ada dua:
- mem- prediksi masa depan (unobserved event );
- dan/atau memperoleh
ilmu pengetahuan (knowledge discovery/discovering unknown structure).
Untuk itu Statistical learning theory (yang diaplikasikan pada machine learning) adalah teknik untuk memprediksi masa depan dan/atau
meny- impulkan/mendapatkan pengetahuan dari data secara rasional
dan non- paranormal. Hal ini sesuai dengan konsep intelligent
agent, yaitu bertingkah berdasarkan lingkungan.
- yang bertindak
sebagai lingkungan adalah
data.
- Performance measure-nya adalah seberapa
akurat prediksi agen
contoh: Perbedaan data untuk populasi jenis makanan berbetuk segi empat, bintang dan hati
Karena terdapat perbedaan pada sampel maka m
esin
dilatih menggunakan training data, kemudian diuji kinerjanya
menggunakan validation data9 dan test data.
5. Training, validation, testing set
Terdapat
dua istilah penting dalam pembangunan model machine
learning yaitu: training dan testing
- Training set adalah himpunan data yang digunakan untuk melatih atau membangun model. Pada buku ini, istilah training data(set) mengacu pada training set.
- Development set atau validation set adalah himpunan data yang di- gunakan untuk mengoptimisasi saat melatih
model.
- Testing set adalah himpunan data yang
digunakan untuk menguji model setelah proses latihan
selesai
6. Supervised Learning
Pasangan
input–desired output ini
disebut sebagai instance (untuk kasus supervised
learning). Pembelajaran metode ini disebut
supervised karena ada yang memberikan contoh
jawaban (desired output ). Tujuan supervised
learning, secara umum untuk melakukan
klasifikasi (classification). Misalkan mengklasifikasikan gambar buah (apa nama buah pada
gambar). Apabila hanya ada dua
kate- gori, disebut binary classification. Sedangkan
bila terdapat lebih dari dua kategori, disebut
multi-class classification.
contoh:
7. Semi Supervised Learning
Semi-supervised learning
mirip dengan supervised learning, bedanya pada proses pelabelan data. Pada supervised learning, ada “guru” yang
harus mem- buat “kunci jawaban” input-output. Sedangkan pada semi-supervised learning tidak
ada “kunci jawaban”
eksplisit yang harus dibuat guru. Kunci jawaban
ini dapat diperoleh secara otomatis (misal dari hasil clustering ).
8. Non-Supervised Learning
Jika pengelompokan dalam supervised learning disebut klasifikasi, maka pengelompokan di unsupervised learning disebut pengelompokan atau clustering.
Clustering adalah pengelompokan objek atau titik data yang mirip satu sama lain dan berbeda dengan objek di cluster lain. Machine learning engineer dan data science menggunakan algoritma yang berbeda dalam proses clustering.
|
Clustering
|
9. Video
No comments:
Post a Comment